ROPOSAL SEMINAR PEMBERDAYAAN
TAKMIR MASJID
SE KABUPATEN WONOGIRI
I. PENDAHULUAN
Masjid bagi Umat Islam ibarat ikan dengan air, keberadaan umat Islam tidak akan lepas dari Masjid. Karena itu, apabila keberadaan masjid di Kabupaten Wonogiri yang jumlah sekitar 3.000 unit dengan jumlah penduduk yang beragama Islam hampir 1.000.000 jiwa diberdayakan tentu akan menjadi potensi yang luar biasa baik dari sisi sosial, politik, ekonomi dan buadaya. Akan tetapi, sekarang peran dan fungsi masjid jika dibanding di era Rosullulloh telah mengalami pergeseran.
Di era Rosullulloh Muhammad SAW, setidak-tidaknya ada 10 fungsi masjid yaitu sebagai : (1) tempat ibadah (sholat dan zikir), (2) tempat konsultasi dan komunikasi ( masalah ekonomi, sosial, politik dan budaya), (3) tempat pendidikan, (4) tempat santunan sosial, (5) tempat latihan perang dan mempersiapkan alat-alatnya (6) tempat pengobatan para korban perang (7) tempat perdamaian dan pengadilan sengketa (8) aula dan tempat menerima tamu (9) tempat menawan tahanan (10) tempat penerangan atau pembelaan agama . Peran dan fungsi masjid yang begitu luas di era Rosululloh akhirnya mampu membawa pengaruh kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai, norma, dan jiwa agama. Masjid di era Rosululloh mampu menjadi pusat kebudayaan, pengembangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, pelatihan militer dll tersebut terjadi tidak lain karena kemampuan pengelolanya (takmir)
Di era sekarang, setelah Indonesia merdeka, perang tidak ada, pendidikan formal tumbuh dimana-mana, sarana kesehatan berdiri di semua ibu kota kecamatan dan sebagian sudah berdiri di desa, militer ditangani oleh Pemerintah dan sudah dibangun markas- markas tentara dengan peralatan perang yang modern, masjid telah kehilangan peran. Satu – satunya peran dan fungsi masjid hanya sebagai tempat ibadah (sholat dan zikir). Padahal disisi lain, sholat dan zikir bisa dilakukan dimana saja sesuai kondisi dan situasi, sehingga banyak masjid yang dibiarkan kosong tanpa penghuni atau hanya digunakan pada saat waktu sholat, waktu jumatan. Akibat kurang berfungsinya masjid sebagai wadah pembinaan dan pemberdayaan umat Islam, maka wajar apabila banyak majelis-majelis taklim yang hanya dihadiri kaum tua, sedangkan angkatan muda menghadiri majelis-majelis lain yang terkadang merusak moral generasi muda.
Meskipun peran dan fungsi masjid yang telah terjadi pergeseran namun dari tahun ke tahun semangat umat Islam untuk membangun masjid tetap tinggi, di mana-mana telah didirikan masjid bahkan ada yang satu Rt dengan penghuni tidak lebih dari 50 KK didirikan 2 unit masjid. Namun demikian meski masjid telah banyak berdiri, tetapi karena perubahan zaman masyarakat islam tidak sereligius seperti di era Rosululloh. Bahkan keberadaan masjid di wonogiri lebih banyak sebagai simbul atau monumen keagamaan, sementara perilaku masyarakat yang mayoritas muslim ini lebih banyak mengacu ke peradapan modern yang sekuler. Kondisi ini dapat kita lihat, makin banyak kasus-kasus narkoba, perampokan, perjudian, perselingkuhan, pembunuhan tanpa alasan, perceraian dalam keluarga, kenakalan remaja. Intinya keberadaan masjid tidak sejalan dengan kondisi moral dan mental umat yang makin menurun. Dari sisi ekonomi, kebanyakan umat Islam tetap miskin, pendidikan formal rendah, kesehatan rendah gizi buruk, pengangguran dan kondisi lain yang mencemaskan.
Apakah kondisi umat Islam yang dari sisi ekonomi yang lemah, pendidkan, rendah dan lain-lain tersebut tidak ada di antara mereka yang menyeru kebaikan dan perbaikan keadaan ? Tentu masih ada sebagian di antara mereka yang menyeru kebaikan, Masih banyak angkatan muda Islam yang aktif mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an, juga tetap masih ada majelis – majelis taklim ditenag-tengah masyarakat.
II. Dasar Pemikiran
Berdasarkan uraian pada pendahuluan di atas maka Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Wonogiri memandang perlu upaya untuk memberdayakan takmir masjid. Peran dan fungsi masjid harus ditingkatkan di samping sebagai tempat sholat dan berzikir, harus ditambah sebagai tempat untuk pendidikan pengembangan Islam, forum konsultasi dan komunikasi baik masalah sosial, budaya, ekonomi dan politik sebagaimana di atur di dalam Al- Qur’an. Fungsi masjid seharusnya menjadi pengembang sistem ekonomi Islam sebagaimana di ajarkan Rosululloh dan Alqur’an. Demikian juga masalah sosial, politik dan budaya Islam harus tercermin dari masjid.
Pada kondisi umat Islam Wonogiri yang secara ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan politik yang sangat lemah sekarang ini tentu mengharapkan dari para aktivis masjid sangat berat. Melalui seminar pemberdayaan takmir masjid ini, DPC.PPP kabupaten Wonogiri mendorong lahirnya pemikiran baru sekaligus membuka peta jalan untuk menuju kejayaan umat Islam. Saat ini, sesungguhnya umat Islam Kabupaten Wonogiri mempunyai peran politik untuk menentukan jalan masa depannya karena Bupati Wonogiri Bapak H Danar Rahmanto sebagai pemegang kebijaksanaan tertinggi di kabupaten Wonogiri di usung oleh partai Islam (PPP) dan partai berbasis masa Islam lainnya. Dengan posisi politik yang cukup strategis ini, seharusnya peran politik umat Islam ikut terdongkrak dan mampu mewarnai jalannya pemerintahan kabupaten Wonogiri pereode 2010 - 2015
Dasar pemikiran perlunya dilaksanakan seminar pemberdayaan Takmir Masjid ini sejalan dengan program perjuangan PPP sebagai Partai Islam dan sejalan dengan visi dan misis Bupati Wonogiri pereode 2010 -2015, mewujudkan masyarakat adil, makmur sejahtera dan terbangunnya masyarakat yang berakhlaq mulia.
III. Tujuan
Semeninar sehari “ Pemberdayaan Takmir masjid “ yang diselenggrakan DPC.PPP kabupaten Wonogiri bertujuan antara lain :
1) Terjadinya kesamaan pandang antar takmir masjid se kabupaten Wonogiri dalam menjaga dan mengelola masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam baik dibidang ibadah (sholat, zikir), pendidikan dan dakwah, pengembangan sistem ekonomi Islam, tempat konsultasi dan komunikasi dibidang sosial, budaya, ekonomi dan politik
2) Terbangunnya aliansi strategis antara Takmir Masjid dengan Pemerintah Kabupaten Wonogiri sehingga tercapai keterpaduan gerak dan langkah menuju pembangunan Sumber Daya Insani menjadi insan yang bertaqwa dan berakhlaq mulia
3) Terbangunnya komunikasi antar takmir masjid se kabupaten Wonogiri sehingga membuka jalan kerja sama antar takmir dalam bidang pengembangan ekonomi, pendidikan dan dakwah serta sektor - sektor lain yang bernilai positifi
4) Terbangunnya komunikasi dan peran Pemerintah dengan Takmir masjid sehingga terbangun sinergi kekuatan strategis untuk membangun Sumber Daya Insani, yang bertaqwa dan berakhlaq mulia.
IV. Peserta dan jumlah peserta
Peserta seminar Pemberdayaan takmir Masjid se kabupaten Wonogiri yang diselenggarakan oleh DPC.PPP Kabupaten Wonogiri diharapkan diikuti sebanyak 300 peserta terdiri dari unsur :
1) Pemerintah Kabupaten Wonogiri
2) Pemerintah desa / kelurahan
3) Pengurus takmir Masjid se kabupaten Wonogiri atau perwakilan masing-masing kecamatan dan atau desa
4) Para aktivis masjid
5) Guru ngaji
6) Mahasiswa dan pelajar Islam
7) Dosen/ perguruan tinggi
8) Wartawan
V. Nara Sumber
Nara Sumber dalam kegiatan seminar ini:
1) Bapak DR. Muinidinillah Basri, MA (Dosen Pasca sarjana UMS) “ Peran takmir masjid dalam Pengembangan Dakwah, Ekonomi dan Pendidkan “
2) Bapak H. Makmun Halim Tohari, SH, MH ( Ketua DPP.PPP) “ Peran Politik Umat Islam Dalam Pembangunan Bangsa”
3) Bapak Maryanto, S.Sos (Kabag Kesra Pemkab Wonogiri ) “ Peran Pemerintah Kabupaten Dalam Pemberdayaan Takmir Masjid “
VI. Moderator : Immawati Uswatun Chasanah, SH, M.Kn
VII. Notulen : Murwan Suhudi, SH
Haryoto, S.Pd
VIII. Kepanitiaan
1) Ketua : Murwan Suhudi, SH
2) Wakil Ketua : Dangi Darmanto
3) Wakil Ketua : Haryoto, S,Pd
4) Sekretaris : Hisyam
5) Bendahara : Immawati Uswatun Chasanah SH, M.Kn
IX. Pelaksanaan
Pelaksanakan sbb:
Hari dan tanggal : Minggu, 27 Nopember 2011
Waktu : jam 08.00 s/d 15.00
Tempat : Gedung Giriwahana
Komplek GOR Girimandala Wuryorejo Wonogiri
Peserta : 300 orang
X. Jadwal Pelaksanaan
(terlampir)
XI. Aanggaran Pelaksanaan
(terlampir)
XII. Penutup
Demikian proposal kegiatan seminar pemberdayaan masjid yang kami haturkan semoga alloh SWT meridloi Perjungan kita.
No comments:
Post a Comment